Scooterboyz Bertutur

Hanya sekedar blog biasa

Karimunjawa : Indah, Bersih, Bersahaja dan Berkesan

Posted by scooterboyz pada April 9, 2011

Tulisan ini sudah agak telat, saya dan teman-teman melakukan perjalanan ini sudah sekitar 8 bulan yang lalu, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, betul?

Hampir semua orang Indonesia, terutama yang tinggal di Pulau Jawa, lebih spesifik di Jawa Tengah, pasti sudah pernah mendengar nama ini. Karimunjawa adalah sebuah kecamatan dari kabupaten Jepara yang berbentuk kepulauan. Lokasinya ada di sebelah utara pulau Jawa. Karimunjawa terdiri dari banyak sekali pulau-pulau kecil dan pulau utamanya yang paling besar bernama pulau Karimun. Anda silakan mencoba cari pulau ini di GoogleMaps dan selamat berpusing-pusing searching-nya, karena susah menemukannya.


Disitulah letak kepulauan Karimunjawa. See? Tanpa label sama sekali di GoogleMaps. đŸ˜€

Sejarah nama Karimunjawa pun cukup unik. Alkisah, Amir Hasan (putra Sunan Muria) adalah seorang anak yang tidak taat kepada orang tua, akhirnya dititipkan kepada Sunan Kudus agar dididik. Hingga suatu saat, Sunan Kudus menganggap bahwa Amir Hasan sudah siap dipulangkan karena sudah berubah sifatnya. Saat dipulangkan kepada Sunan Muria, Amir Hasan diuji sekali lagi, dengan diperintahkan pergi ke sebuah pulau yang terlhat “kremun-kremun” (bahasa jawa yang berarti samar-samar) dari puncak Gunung Muria. Akhirnya Amir Hasan pun menyeberangi laut dan menemukan pulau itu, yang disebutnya “Kremun-kremun saking Tanah Jawi” (Samar-samar dari pulau Jawa) atau sekarang sering disebut Karimunjawa.

Saya dan 5 orang kawan berangkat menuju Karimunjawa dari Bandung sekitar bulan Juni 2010. Modal nekat, tanpa tahu apa yang akan terjadi disana, kita berangkat dengan menggunakan bus menuju ke Jepara. Semua orang yang akan menuju ke Karimunjawa dari manapun, harus menuju ke Jepara dulu, untuk kemudian menuju ke dermaga Pantai Kartini, Jepara. Jaraknya tidak terlalu jauh dari Terminal Jepara, hanya sekitar 3-4 km. Dari sana, kita naik kapal motor perintis (KMP) Muria untuk menuju ke pulau Karimun. Harga tiketnya sangat miring sekali, hanya Rp. 30.000 (kelas ekonomi) dan Rp. 55.000 (kelas VIP) untuk perjalanan panjang menuju Karimunjawa. Perjalanan KMP Muria membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk menempuh jarak sekitar 41 mil laut atau 75 km. Siapkah anda menempuh perjalanan ini? hehehe..:D.. Oiya, semboyan dari KMP Muria cukup indah, “Bangga Menyatukan Nusantara” dan kitapun, sebagai traveller, menjadi punya semboyan “Bangga Menelusuri Nusantara”..:D

Setelah terombang-ambing 6 jam di kapal, diselingi dengan melihat orang yang dapat jackpot gara-gara mabuk lain, dan manusia seperti bandeng yang bergelimpangan karena mabuk laut (saya tipe orang yang kuat akan mabuk laut, jadi santai,haha), akhirnya merapatlah kita di pelabuhan Karimun. Huraaaahh.. Sudah nampak laut yang bening dan bersih yang akan kita jelajahi selama 3 hari ke depan. Kita menuju ke penginapan yang sudah dipesan, jaraknya hanya 3 km dari pelabuhan dan itu merupakan penginapan paling dekat dengan pelabuhan, tapi murah, hehe.. Kesan pertama terhadap Karimunjawa adalah perkampungan padat biasa di daerah pedesaan Jawa Tengah. Image itu mulai berubah saat tiba di penginapan, belakang penginapan kita ada pantai pribadi yang bisa kita nikmati setiap saat. Orang jakarta harus bikin kolam renang, orang Karimun, kolam renangnya jauh lebih besar, hehe..:D..

Hari pertama, yang sudah tinggal beberapa jam saja, kita habiskan dengan berjalan-jalan melihat sekitaran pulau Karimun. Kita menuju ke alun-alun Pulau Karimun, dan menuju ke pelabuhan nelayan Karimun hingga mengantarkan matahari pergi menuju belahan bumi lain. Lalu kitapun kembali ke penginapan untuk melakukan 3 kegiatan utama (Mandi, Nge-Charge HP dan Tidur). Oiya, kenapa kita nge-charge HPnya malem-malem? Karena listrik di pulau Karimun hanya ada mulai pukul 6 sore hingga 6 pagi. PLN belum sampai ke pulau ini, akhirnya masyarakat Karimun membuat pembangkit sendiri, yaitu PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Dalam, eh, Tenaga Diesel). Biaya per-KWh-nya pun cukup mahal, mencapai Rp. 3000/KWh.

Matahari meninggalkan Karimun

Pagi menjelang di Karimunjawa, kita semua bersiap untuk menjajah semua wilayah perairan di Karimunjawa. Dengan kapal nelayan, saya dan rombongan menuju ke arah tempat pertama yang kita datangi, yaitu tempat penangkaran ikan hiu putih, kita pun berenang disana. Awalnya sih ngeri banget, tapi lama-lama udah tenang, setelah tahu bahwa ikan hiu yang ada disana semuanya vegetarian (loh??hehe..). Karena masalah beban kapal, akhirnya kapal rombongan kita (yang ditambah rombongan lain berjumlah 20 orang) akhirnya dipisah menjadi dua kapal. Kita berenam plus 3 orang lagi dijadikan dalam satu kapal, bersama Supri dan Alex (Orang asli Karimun yang raja guyon semua, cocoklah dengan kita) dan sisanya dalam satu kapal yang lain (mungkin bersama tour guide yang serius, sebab orang-orangnya jauh lebih serius dari kita,hehe).

Di kapal bersama Supri alias Michael Essien

Setelah perjalanan dari penangkaran hiu, kita mulai nyemplung ke laut luas. WOW! itulah tanggapan pertama saya saat masuk ke Laut Jawa ini. Laut Jawa cenderung tenang, ombak tidak tinggi dan nyaman bahkan untuk yang tidak bisa berenang sekalipun. Tapi yang tidak bisa berenang, jangan coba-coba turun tanpa pelampung, karena lautnya cukup dalam. Disitulah kita mengamati biota-biota laut yang sangat indah, yang pertama kali seumur hidup saya lihat. Warna warni biru, merah, hijau, kuning, orange semua ada disitu, benar-benar luar biasa. Terumbu karang berbagai jenis dan bentuk, ikan berbagai jenis, mantab jaya! Sayang sekali, karena keterbatasan kamera, tidak bisa semua kita ambil gambarnya. Kita hanya membawa kamera biasa dan kamera bawah air hasil pinjaman dari Alex. Ya sudahlah, memang foto sebagus apapun, tidak bisa mewakili kondisi yang kita lihat disana. Berikut adalah beberapa foto yang kita ambil dari bawah air.

Bergaya Ala RCTI Oke!

Kei, turis jepang, sedang berpose..

Kemudian salah satu yang menarik disana selain menyelam adalah Island Hopping, hehe, yaitu berpindah-pindah dari satu pulau ke pulau lain. Kita menuju ke beberapa pulau dari total sekitar 27 pulau yang ada di Kepulauan Karimunjawa. Pulau yang kita kunjungi adalah pulau Cemara Besar, tempat kita nongkrong dan makan siang di hari pertama, Pulau Menjangan Besar dan Kecil, Pulau Tengah, Tanjung Gelam dan Pulau Kecil serta beberapa lagi yang saya lupa namanya, saking banyaknya! Pulau Cemara Besar cocok dengan namanya dengan banyak sekali cemara disana. Kita pesta BBQ makan siang ikan disana, nikmat sekali rasanya, setelah lapar gara-gara snorkling, kita langsung makan ikan berbagai jenis. Semua pulau yang kita kunjungi, pasti ada spot yang sangat indah untuk snorkling.

Kawan-kawan dari Jepang berebut makan!

Salah satu pulau yang paling menarik untuk saya, adalah sebuah Pulau yang bernama “Kecil”, unik yah? Tapi pulau ini memang kecil sekali, saya juga heran, ini gundukan pasir putih, tapi disebutnya pulau. Ya sudahlah, biarkan mereka yang punya tempat yang memberi nama, hehe. Pulau ini hanya gundukan pasir putih berbentuk hampir melingkar, dengan diameter hanya 10 meter. Isi pulau itu apa? Pasir putih thok! Tidak ada pohon, tidak ada rumah, tidak ada apapun. Tapi hati-hati kalo kesana, banyak ikan batu yang sangat beracun, jadi jangan coba-coba turun tanpa sandal kalau tidak mau celaka. Kita sampai di pulau itu, langsung bergaya ala Iwo Jiwa, ahaha.. Kita kibarkan bendera disana,eh,jaket..:p..Ini adalah perayaan saat kita berhasil merebut Pulau Kecil dari penjajah. hahaha

Berhasil merebut Pulau Kecil!

Pada hari terakhir perjalanan, setelah bersenang-senang menyelam dan Island Hopping, kita berhenti sebuah pulau untuk menikmati sunset terakhir kita di Karimunjawa, sedih sekali rasanya hati ini. Perjalanan 4 hari terasa belum cukup untuk menikmati keadaan ini. Di pulau ini kita semua menangis bersama-sama (eaaa,lebay,haahahaha). Langit Karimun pun mendung sedih akan melepaskan kita pergi esok harinya.

Matahari dan Langit pun mendung

Akhirnya esok harinya kita bersiap kembali ke Bandung. Karena sudah merasakan 6 jam terombang-ambing di laut, kita akhirnya memutuskan untuk naik Kapal Cepat Kartini dengan harga Rp. 65.000 tetapi cukup 2.5 jam kita berada di laut dan pake AC. Dari pelabuhan kita menuju ke Terminal Jepara dengan becak, hanya 3000 perbecak dan akhirnya kembali ke Bandung.

Jujur saja, perjalanan ke Karimunjawa merupakan salah satu perjalanan yang paling mengesankan dan membekas buat saya. Selain karena keindahan alam dan laut disana, juga karena keramahan orang asli Karimun terhadap kita sebagai pendatang. Mereka selalu berkumpul dengan kita di malam hari, mengobrol bersama, main kartu dan lain-lain. Jadi, saya amat sangat merekomendasikan perjalanan ke Karimunjawa ini, harga kaki lima dan kualitas bintang sepuluh!

Beberapa foto “aneh” :

Supri dengan Topeng Scream!

Babi Guling di Pulau Kecil

Juragan dari Arab

 

13 Tanggapan to “Karimunjawa : Indah, Bersih, Bersahaja dan Berkesan”

  1. somphil said

    mantaaabbb mbom
    wah jalan-jalan terus awakmu
    *pengin đŸ˜€

  2. didut said

    tapi mungkin sekarang sudah gak seasri beberapa tahun yang lalu..mahfum juga soalnya udah jd pusat kunjungan wisatawan

  3. indah banget gan

  4. Lili said

    Asik banget berlibur di Kamimunjawa.

  5. saya pernah sekali sekali berkunjung kesana, mengagumkan sekali….

  6. menarik untuk dibaca!

  7. newharga said

    seru banget bacanya!

  8. mas sugeng said

    ikut nyimak yaaa

  9. gue kapan ya kesana ?? đŸ˜€

  10. kunjungan tengah malam gan!

  11. bagikanyuk said

    mampir kemari ah

  12. bagikanyuk said

    topp bingiiittsss

  13. tv terbaru said

    jadi pengen lagi jalan jalan kesono,,,, tempat yang sejuk dan nyaman,,,,,

Tinggalkan Balasan ke somphil Batalkan balasan