Emangnya lu bisa?

Pertanyaan itu sering banget aku denger akhir-akhir ini, baik secara langsung ataupun via comment di blog tercinta ini, terutama karena postingan yang agak “melawan arus” seperti Film Ayat-Ayat Cinta = Buruk! atau apalah yang serupa karena itu. Jujur, saya tidak ingin menanggapi serius pertanyaan seperti itu, sebab saya merasa itu adalah sebuah pertanyaan yang (maaf) kurang cerdas.

Kenapa saya bilang kurang cerdas? Ada alasannya dan tidak semua pertanyaan seperti itu kurang cerdas. Pertanyaan “Emang Lu Bisa?” dan sejenisnya sangat tidak tepat ditujukan kepada seorang pembuat film apabila dia protes terhadap sebuah kebijakan negara atau seorang insinyur elektro yang memprotes sebuah film karena dianggap mengecewakan. Mengapa? Karena mereka memiliki profesi dan keahlian yang berbeda. Seorang yang mempublish hasil karyanya, berarti dia sudah termasuk ahli dalam bidangnya. Dan orang yang memiliki profesi yang berbeda dan tidak memahami dunia itu, hanya bisa mengkritisi.

Buat apa diam saja kalo melihat sebuah hasil karya yang buruk? Yang kasihan juga itu si pembuat karya, dia merasa semuanya baik-baik saja, eh, ternyata banyak yang menghujat di belakang. Seperti kasus ayat-ayat cinta, saya secara terbuka menyatakan kekecewaan saya akan film itu. Ok, saya tidak bisa membuat film seperti itu, kenapa? Karena saya tidak pernah mempelajari dunia perfilman. Kalo sampai ada produser film yang melihat nilai Rangkaian Elektrik saya C, dan dia memprotes, silakan anda tanya, bisa ga lu? Jelas sama-sama tidak, sebab kemampuan kita berbeda..

Sekarang bayangkan saja (buat comment yang tanya begitu ke saya), kalo seorang yang tidak ahli di suatu bidang, dalam hal ini saya tidak bisa bikin film, menyatakan karya itu buruk (dan bukan hanya saya yang berkata begitu), apa kira-kira yang akan dikatakan oleh para ahlinya? Pasti lebih tajam, sebab mereka lebih tahu dimana kesalahan-kesalahan dan apa yang harus diperbaiki.

Lain hal kalo misalnya saya memprotes karya elektrik teman saya, dia berhak bertanya “Emangnya lu bisa?” dan kalau saya njawab “Nggak”, nah, itu baru yang namanya tolol..

OK? Ini hanyalah sebuah pendapat lagi dari saya seorang yang bodoh..Silakan anda setuju atau tidak! Tapi scooterboyz selalu cinta damai.. Insya Allah ini bisa menjawab pertanyaan orang-orang dan hinaan orang-orang ke saya. 😀 . Sebab saya takutnya kalo ga ditanggapi, mereka marah lagi. Kalo saya pribadi sih, peduli amat..